Sejak saat itu saya pun makin mahir mengendarai motor, dari di jalan lingkungan maupun jalan besar. Kalau
mau tau nih, gaya saya dalam mengendarai motor semacam agak serabutan (yang
pernah diboncengin saya pasti merasakan betapa saya kalau naik motor udah kayak
ulet kepanasan terlebih pas adegan nyalip-nyalipnya hahaha). Tapi tenang aja, walau
demikian saya tetap pada tingkat keamanan yang bisa dimasukkan ke dalam
kategori pengendara motor paling aman sedunia (jir lebai). Iya, bahkan saya nyaris
tidak pernah mendapatkan pengalaman kecelakaan sedikit pun ketika membawa motor
di jalan loh. Percaya deh.
Namun, kali ini anda boleh kecewa (silahkan saja, lagi pula
saya juga kecewa sama sendiri nih, akhirnya nyicipin juga pengalaman jatuh dari
motor setelah 10 tahun mahir berkendara | ya namanya juga kecelakaan ya, bisa terjadi
ke siapa pun, kapan pun, dimana pun). Tahun 2013 ini adalah kali pertama saya
mendapat kecelakaan ketika sedang mengendarai motor. Tepatnya di Jalan Raya
Puputan Renon, Denpasar.
Jadi gini ceritanya. Semalam, saya dan berduabelas teman PLIO
sedang konvoi berenam motor saat mencari tempat makan untuk disantap bersama
sekaligus merayakan kedatangan teman kami dari PU Jakarta, Dwiky Sarahidha dan
Taya Pratiwi. Posisinya Sarah membonceng Gesti, saya membonceng Mining, Wahyu
membonceng Taya, melaju di sebelah kiri jalan. Lalu muncullah secara tiba-tiba
Ella yang dibonceng oleh Umar dari arah sebelah kanan jalan sambil teriak “Eh
belok kanan choy, belok kanan!”. Saya yang mendengarnya langsung sigap
menyalakan lampu sen ke arah kanan. Namun sayang, saya kurang berhati-hati.
Saya lupa kalau orang mau belok ya nunggu kendaraan yang mau lurus ya. Eh ini
saya malah hajar terus buat belok ke kanan itu. Dan…BRAK! Saya tersenggol badan
mobil di lampu depan bagian kiri, saya langsung banting setir, kemudian
langsung oleng sedikit. Dan akhirnya motor pun terjatuh di jalan. Keadaan lalu
lintas yang tadinya hectic seketika langsung membeku karena adanya kecelakaan
di muka jalan tersebut. Ketika motor terjatuh, untungnya saya dan Mining tidak
ikut terjatuh juga. Kami pun langsung bisa berdiri tegap seakan tak terjadi
apa-apa. Kemudian saya langsung mengangkat motor itu dan kembali menaikinya.
Sambil duduk di atas motor saya langsung memberi tanda maaf kepada pengemudi
mobil tersebut yang saya kira dia akan turun dari mobil dan marah-marah ke saya
(jelas saya berpikir demikian, karena memang dalam kejadian ini saya yang
salah). Namun ternyata pengemudi mobil yang berperawakan kebapak-bapakan itu
malah tersenyum seakan memaafkan keteledoran pengendara motor seperti saya. Wah
terharu deh :’D
Teman-teman yang menyaksikan kejadian tersebut langsung
segera menepikan motor-motornya dan menyamperi saya dan Mining untuk memastikan
kami masih baik-baik saja. Di titik ini, saya dapat melihat kekhawatiran dari
air muka mereka terhadap keadaan saya dan Mining. Gila terharu saya melihat
mereka semua langsung sigap begitu :’). Dan untunglah, saya dan Mining memang
baik-baik saja, alias tidak mendapat luka darah atau luka nyenyeh sedikit pun.
Alhamdulillah kami semua masih dilindungi sama Allah SWT :)
Kondisi lalu lintas yang sempat terhenti itu akhirnya
berlanjut ramai lancar kembali. Ella menawarkan untuk menyetirkan motor yang
saya bawa tadi. Sempat saya menolaknya karena saya rasa saya masih mampu untuk
membawanya. Namun dia mengatakan lebih baik saya istirahat terlebih dahulu
untuk menenangkan diri dari shock. Dan ternyata memang saya sempat mengalami
shock, akhirnya saya pun nurut untuk dibonceng di belakang. Mengingat kejadian
tadi, langsunglah saya tertawa-tertawa karena merasa selamat dari maut hahaha.
(Sarap ye emang, orang abis jatoh kecelakaan malah ketawa-ketawa -_-)
Sesampainya kami di tempat makan yang berlokasi di Jalan
Badak Agung itu, seketika langsung heboh kembali kami membahas kejadian tadi. Dengan
serunya kami saling mengungkapkan kronologis kejadian tadi. Duduk bersampingan
di sebelah Mining, saya tak hentinya meminta maaf karena sudah membuat dia
merasakan jatuh lagi untuk yang kedua kalinya selama di Bali ini. Kejadian
pertama saat dia dibonceng Ella. Ya setidaknya sekarang adil lah ya, ‘genk kp
bali’ kini cewek-ceweknya sudah pernah mencicipi ‘maut’ di sini. Hahaha.
Oke, segitu dulu aja #ceritakp gue kali ini. Fyi, sebenernya
gue udah banyak nulis segala momen selama di kp di sini sih, cuma baru masuk
draft aja. Nanti kalau udah dirasa pas buat dipublish, gue posting deh ya!
Dadah! :*
No comments:
Post a Comment